10/12/08

ObAT-ObataN


OBAT – OBATAN

1. Tujuan Pemberian Obat

ü Mempercepat penyembuhan

ü Mengurangi penderitaan

ü Mencegah penularan

2. Bentuk Obat

a. Pil

Ê Bentuknya bundar dan bagian luar dilapisi tepung atau bahan yang mengkilap.

b. Tablet

Ê Pada umumnya pipih dengan bentuk bisa bermacam – macam (bulat atau persegi), bagian luar dapat berlapis gula/lilin atau tidak berlapis.

c. Kapsul

Ê Bentuknya bulat panjang, terbuat dari bahan gelatin, dapat keras/lunak. Pada umumnya kapsul berfungsi sebagai pembungkus dimana di dalamnya terdapat satu atau lebih obat berkhasiat.

d. Salep

Ê Bentuk obat dengan kepadatan seperti mentega, biasanya untuk dioleskan di atas kulit atau mata.

e. Obat cair

Ê Bahan obat yang seperti air, dapat encer/kental. Pada umumnya perlu dikocok lebih dahulu sebelum dipakai. Ada yang digunakan untuk obat minum, obat suntik, obat gosok, obat kompres/rendam, obat cuci mata, obat suci hama.

f. Puyer / Serbuk

Ê Bentuknya berupa bubuk. Biasanya tersedia serbuk – serbuk dalam bungkusan kertas, kertas perak, kantong plastik, kantong kertas atau dalam dus karton / plastik.

3. Etiket / Label

a. Biasanya diletakkan pada botol, dus, kantong plastik dan sebagainya, yang memberi petunjuk tentang pemakaian obat.

b. Warna etiket:

- Etiket putih : merupakan obat dalam (untuk diminum)

- Etiket biru : merupakan obat luar (tak boleh diminum)

- Etiket hitam : merupakan obat yang berbahaya (obat keras atau racun), biasanya bergambar tengkorak.

c. Tulisan pada etiket:

- Berapa kali sehari obat diminum.

- Waktu untuk memberikan: pagi – siang –sore; sebelum/sesudah makan.

- Banyaknya takaran yang diperlukan: 1 sendok teh, ½ tablet, dan sebagainya.
4. Golongan Obat
a. Obat mengurangi rasa sakit dan menghilangkan demam (Analgetik – Antipyretik),
- Golongan Salisilat, Golongan Paracetamol
- Terutama untuk menghilangkan demam.
- Golongan Methampyrone, hati-hati karena ada penderita yang tidak tahan/alergi terhadap obat ini.
b.
Obat mengurangi rasa mulas (Antispasmodik): Hati-hati pada penderita sakit perut yang tidak bisa kentut.
c.
Obat mengurangi rasa perih di hulu hati (Antasida).
d.
Obat mengurangi rasa mual, muntah (Antiemetik).
e.
Obat anti diare.
f.
Obat menghilangkan gatal, misalnya golongan anti histamin.


5. Pengenalan Ciri Obat Yang Rusak
a. Pil
§ Warnanya berubah tak sebening aslinya
§ Ada jamur
§ Bila dipegang tak sekeras aslinya, agak lunak
§ Mudah hancur
b. Kapsul
§ Warna berubah
§ Ada jamur
§ Bila dipegang lengket
§ Lunak
c. Puyer
§ Warna berubah
§ Ada jamur
§ Bergumpal
§ Agak basah
d. Obat Cair
§ Cairan tak sebening aslinya
§ Rupanya berubah, menjadi keruh, kristal
§ Bergumpal
§ Ada endapan kristal
§ Baunya lebih merangsang
e. Salep
§ Lebih mencair dari aslinya
§ Pada permukaan, ada jamur yang tumbuh
§
Warna berubah
§
Berbau
Apabila ditemukan ciri – ciri tersebut di atas, maka obat jangan diberikan karena akan menambah penderitaan orang yang sakit. Akibatnya orang sakit dapat mengalami keracunan bahkan dapat pula sangat memberatkan deritanya. Selanjutnya segera diminta pengarahan dari dokter/puskesmas.